Etika Naik Kereta di Jepang

You are here Home  > Etika, Transportasi Jepang >  Etika Naik Kereta di Jepang

Liburan di Jepang pasti tidak jauh dengan yang transportasi kereta. Kereta adalah moda transportasi utama di Jepang, termasuk bagi kita untuk mengunjungi tempat-tempat wisata. Negara Jepang dikenal sebagai negara dengan teknologi dan ketepatan kereta nomor wahid di dunia. Jika teman-teman terbiasa naik kereta di Indonesia (khususnya commuter line di Jabodetabek), pengalaman naik kereta di Jepang kurang lebih akan sama, namun lebih jauh lebih teratur (baik saat di stasiun maupun di dalam kereta) dan tentu tepat waktu. Selama 8 tahun tinggal di Jepang, Tim Info Jepang sudah hampir mengelilingi semua daerah dengan menggunakan kereta, dan berikut ini adalah rangkuman etika naik kereta di Jepang sebagai panduan teman-teman.

Etika menunggu kereta di stasiun

Pastikan teman-teman mengetahui di peron berapa kereta yang ingin dinaiki akan melintas. Suasana peron yang dipenuhi dengan penumpang lain dan juga harus naik atau turun elevator membuat kita harus tahu persis di peron berapa kereta kita akan melintas. Untuk mengetahuinya, teman-teman bisa membaca petunjuk/ tulisan atau mencari tahu melalui aplikasi Hyperdia.

Naik kereta di Tokyo

Saat menunggu kereta di peron stasiun, kita harus menunggu di area di belakang garis kuning di dekat pintu otomatis. Perlu teman-teman ketahui, kereta akan berhenti dengan akurat di mana pintu kereta akan terbuka di pintu otomatis. Garis kuning di lantai peron jadi petunjuk kita untuk menunggu dalam barisan di sisi kiri dan kanan pintu otomatis. Ingat untuk mengantri dan berbaris dengan rapi. Saat menunggu teman-teman juga tidak boleh tertawa atau membuat kegaduhan yang mengganggu penumpang lainnya.

menunggu kereta di jepang

Saat jam-jam sibuk (jam berangkat kantor 6-9 pagi atau jam pulang kantor 5-8 malam) kondisi stasiun dan kereta api khususnya yang ada di kota-kota utama akan sangat penuh. Pertama-tama, teman-teman jangan mengeluh atau stress, karena memang kereta api adalah moda transportasi utama di Jepang.

menunggu kereta di jepang

Jika kita berada di antrian paling depan, segera naik ke kereta sesaat setelah penumpang terakhir turun dari kereta. Jika kita berada di tengah atau antrian belakang, kita wajib menunggu penumpang di depan kita untuk naik terlebih dahulu sesuai antrian. Ada kalanya, penumpang akan memilih tidak naik (menunggu kereta selanjutnya), nah, jika seperti ini, teman-teman bisa melewati antrian dan segera masuk ke kereta.

Bingung dengan sistem kereta di Jepang? Coba Tour Guide Online!

Etika saat berada di dalam kereta

  • Jangan berharap bisa duduk nyaman khususnya di kota besar dan jam sibuk (pagi hari jam 7-9 pagi dan jam 6-8 malam). Saran Tim Info Jepang, pergilah di luar jam sibuk, berangkat lebih pagi atau pulang lebih malam. Sambil menunggu jam sibuk, teman-teman bisa membeli makanan di supermarket yang biasanya ada di sekitaran stasiun.
  • Seperti di Commuter Line Jabodetabek, Jepang juga memiliki gerbong khusus wanita. Kita bisa mengetahuinya dari warna kereta dan tulisan atau petunjuk kereta yang berwarna pink. Selain itu, di pintu penghubung antar gerbong juga ada petugas yang berjaga dan mengingatkan jika ini adalah gerbong khusus wanita. Bagi teman-teman yang bepergian bersama dengan istri atau teman wanita, saran Tim Info Jepang: naiklah di gerbong kereta umum agar tidak terpisah dan menyulitkan untuk turun/ berpindah kereta.
  • Kursi prioritas berada di ujung gerbong kereta, letaknya di dekat pintu penghubung antar gerbong. Pastikan teman-teman tidak duduk di kursi ini karena kursi ini ditujukan untuk penumpang hamil, manula (tua), dan penumpang yang sakit/ cidera, utamanya saat kondisi kereta penuh dengan penumpang. Namun, saat kereta sedang kosong atau memang naik saat bukan jam sibuk, teman-teman bisa duduk di kursi prioritas tersebut.
  • Berbeda dengan di Indonesia di mana orang akan senang hati jika diberikan tempat duduk di kereta, beberapa orang tua (manula) di Jepang merasa tidak dihormati dan tidak mau duduk di tempat duduk yang diberikan penumpang lain. Hal ini saya ketahui dari dosen dan ibu penjaga asrama tempat saya tinggal, yakni beberapa orangtua malah merasa dilecehkan dan dianggap lemah jika diberikan tempat duduk. Nah, daripada niat baik kita malah salah dimengerti, cara terbaik adalah dengan berdiri dan mengatakan “dozo” dan menjauh beberapa langkah.
  • Selama di dalam kereta, teman-teman sebaiknya juga tidak menelepon atau menerima telepon. Berbicara dengan teman lain (apalagi suaranya cukup keras) juga dianggap sebagai kegiatan yang tidak sopan. Selain itu, pastikan handphone kita dalam mode getar/ silence agar tidak mengganggu penumpang lain. Dalam beberapa kesempatan, jika memang telepon yang masuk itu penting, teman-teman bisa mengangkat telepon dari berbicara dengan pelan, meminta waktu untuk menelepon balik setibanya di stasiun tujuan.
  • Jika teman-teman menempuh perjalanan jauh antar kota, baik dengan shinkansen atau kereta biasa, kita diijinkan untuk berbicara dengan teman, membaca koran/ majalah, atau bermain handphone selama itu tidak membuat kegaduhan dan menganggu penumpang lain. Selain itu, kita juga diperbolehkan untuk berjalan di dalam gerbong jika pegal atau ingin ke toilet. Baca juga Tips Naik Shinkansen di Jepang.

Baca juga: FAQ terlengkap Japan Rail Pass dan Perlukah membeli Suica dan Pasmo?

Sumber gambar: Flickr 246-You, Shun Endo


Recommended for you

Last modified: January 7, 2021

Comments (12)

    • Nugroho Christian  |  

      Ada Stasiun Roppongi yang dilalui jalur kereta Tokyo Metro Hibiya Line dan Oedo Line. Salam.

  1. Pagi pak nugroho, saya tgl 10 des akan berangkat dan tgl 12~16 akan stay di kyoto..while stay di kyoto..kami ingin ke hiroshima, pertanyaannya jr pass yg kami miliki, meng cover jalur ke hiroshima kah? Kalau iya..sebaiknya jam berapa kami hrs berangkat dari kyoto?
    Domo arigato…

    • Nugroho Christian  |  

      Ya tercover Pak Dody, bapak bisa berangkat pagi dengan kereta Shinkansen Sakura, supaya bisa jadi day trip saja jalan-jalan ke Hiroshimanya. Salam.

  2. Selamat siang pak nugroho, bagaimana tips agar saya bisa bepergian di jepang menggunakan kereta (subway, shinkansen) dengan nyaman? saya khawatir akan selalu desak2an di dalam kereta, ditambah ketika akan pulang ke bandara dengan membawa koper yg besar

    • Nugroho Christian  |  

      Kalau untuk tipsnya, lebih baik bapak menghindari jam sibuk (7-9 pagi) dan (18-20 malam hari). Itu kalau naik kereta di dalam kota, tapi kalau naik kereta ke luar kota, kereta biasanya tidak akan penuh. Kalau untuk kereta ke Bandara, gapapa pak, memang biasanya penuh dan semuanya turis kok, jadi saling memahami juga. Salam.

    • oke terimakasih pak. ada satu lagi yang ingin saya tanyakan, kira2 butuh waktu berapa lama untuk berpindah antar platform/ line pada stasiun tokyo? contoh dari platform marunochi menuju platform shinkansen di stasiun tokyo. dan apakah kodama dan hikari berada pada platform yg sama?

    • Nugroho Christian  |  

      Kodama dan Hikari berbeda pak, namun berdekatan. Biasanya platform shinkansen itu di paling ujung, amannya bapak sediakan 15-20 menit untuk berpindah dari kereta lokal ke kereta shinkansen. Salam.

    • Nugroho Christian  |  

      Hokuriku Shinkansen dan shinkansen lainnya berangkat dari platform 20, 21, 22, 23 Stasiun Tokyo.
      Bapak bisa melihat informasinya di papan penunjuk elektronik setibanya di Tokyo Station. Salam

Silakan bertanya...

Email terjamin dan hanya dipakai untuk memberitahu balasan pertanyaan

Yakin dengan itinerary kamu? Takut kesasar? Coba Tour Guide Online!