Hamamatsu Matsuri

Liburan Golden Week adalah masa-masa yang paling ditunggu di Jepang selain liburan musim dingin dan liburan musim panas. Selama hampir satu minggu penuh para pekerja dan pelajar bisa bebas sejenak dari kewajiban mereka. Sebagai mahasiswa Indonesia di Jepang, saya pun begitu menikmati liburan Golden Week ini. Tahun kemarin, saya sempat mampir ke Hamamatsu di Prefektur Shizuoka, kemudian ke Nagoya, dalam perjalanan liburan dari Tokyo ke Kyoto dan Osaka. Ngapain di Hamamatsu? Salah satu tujuannya adalah untuk melihat Festival Hamamatsu atau Hamamatsu Matsuri. Seperti apa sih Hamamatsu Matsuri dan apa yang seru dari festival ini?

Hamamatsu Matsuri ini diadakan setiap tahun pada tanggal 3-5 Mei. Meskipun namanya matsuri yang identik dengan festival keagamaan, namun festival ini tidak diselenggarakan di kuil, melainkan di tepi pantai Nakatajima, Hamamatsu.

Mikoshi diarak sewaktu Hamamatsu Matsuri

Perayaan Hamamatsu Matsuri

Dalam festival ini, ratusan orang (baik perseorangan atau tim) menerbangkan layang-layang (dalam bahasa Jepang disebut dengan tako) yang beraneka bentuk dan warna. Eh, tapi bukan sekadar menerbangkan saja loh, melainkan mereka bertarung (takoage gassen) untuk menjadi yang terbaik. Saat menerbangkan layangan, para peserta juga menggunakan pakaian tradisional happi yang digunakan dalam festival atau matsuri.

Sejarah dimulainya festival layang-layang di Hamamatsu ini dimulai pada sekitaran tahun 1558-1569. Saat itu Kaisar Iiwo Buzen no Kami yang tinggal di Hamamatsu menerbangkan layang-layang raksasa untuk merayakan kelahiran putera pertamanya yang bernama Yoshino. Beberapa pemuda lainnya yang melihat Kaisar sedang menerbangkan layang-layang kemudian ikut membuat dan menerbangkan layang-layang, sebagai tanda syukur mereka juga kepada dewa.

Festival ini kemudian semakin terkenal pada periode Meiji, di mana penduduk distrik lain bahkan prefektur lainnya ikut serta menerbangkan layang-layang. Tidak heran, tahun Kini, Festival Hamamatsu adalah festival layang-layang daerah terbesar di Jepang. Total ada hampir 1 juta orang yang datang ke Hamamatsu menyaksikan langit yang penuh dengan layang-layang berwarna-warni.

Selama festival berlangsung, ada beragam pertunjukkan seni dan tari, juga ada ratusan penduduk lokal yang menjadi pedagang makanan atau suvenir dadakan di sepanjang jalan utama Hamamatsu. Hari selanjutnya teman-teman bisa lanjut mengunjungi tempat-tempat wisata di Shizuoka:

1. Fuji Milk Land, dimana kita bisa menikmati pemandangan alam Gunung Fuji sambil menyentuh langsung hewan-hewan ternak, serta mengikuti beragam kegiatan seru lainnya di salah satu peternakan terbaik di Jepang.
2. Nihondaira Shizuoka, perkebunan teh luas di dengan pemandangan Gunung Fuji, Pantai Miho, dan Teluk Suruga yang indah.
3. Fuji Safari Park, kebun binatang terbesar di Jepang.  kita bisa melihat pemandangan alam liar Afrika dengan singa, cheetah, zebra, jerapah serta hewan lainnya dengan Gunung Fuji sebagai latar belakangnya.
4. Air Terjun Shiraito, memegang predikat sebagai salah satu air terjun terindah di Jepang dan punya bentuk seperti jalinan benang sutera (Shiraito, dalam bahasa Jepang).

Akses ke Nakatajima Hamamatsu

Dari Stasiun Tokyo, teman-teman bisa naik kereta Shinkansen Kodama atau Hikari dan turun di Stasiun Hamamatsu Shizuoka. Lama perjalanan sekitar 90 menit dengan ongkos 7.770 yen yang tercover sepenuhnya dengan JR Pass.

Dari Stasiun Hamamatsu, kita bisa naik bus sampai Pantai Nakatajima selama kurang lebih 10-15 menit dengan ongkos 260 yen (untuk orang dewasa) dan 130 yen untuk anak-anak.

Cheap Hotels in Shizuoka [More Hotels]

Pesan sekarang, bayar pas check in!

(sponsored by Booking.com)

Cek Juga Objek Wisata Berikut!

Sumber gambar: Flickr Maarten Burvenich, kibo35

---

Recommended for you