Memberi hadiah

You are here Home  > Etika >  Memberi hadiah

Di Jepang, memberi hadiah adalah suatu budaya atau tradisi yang sudah lama dilakukan. Nah, memberi hadiah ini tidak boleh asal-asalan. Bahkan, orang Jepang menganggap bahwa pembungkus sama penting dengan apa yang ada di dalam hadiah. Jadi, jika teman-teman ingin memberikan hadiah, baik kepada teman atau sahabat di Jepang, atau kepada orang yang sudah menolong, hadiah harus dibungkus dengan rapi. Kalaupun tidak dibungkus, minimal dimasukkan ke dalam tas/ plastik. Sebaiknya tas/ plastik pembungkusnya dari toko di mana teman-teman membeli hadiah tersebut.

Cara Memberi Hadiah

Hadiah dengan jumlah yang yang mengandung empat juga dihindari, semisal memberikan 4 buah gelas atau 4 jeruk, atau 4 buah baju. Angka 4 dianggap “sial” oleh masyarakat Jepang karena pengucapannya sama dengan kata “kematian”.

Cara dalam memberikan hadiah juga spesial nih. Ketika menyerahkan hadiah, baik pemberi hadiah dan penerima menggunakan kedua tangan. Budaya memberi hadiah biasanya dilakukan pada momen-momen tertentu.

Omiyage dan Temiyage

Omiyage adalah souvenir atau hadiah yang dibawa pulang dari perjalanan. Temiyage adalah hadiah yang dibawa saat mengunjungi seseorang. Istilahnya mengucapkan terima kasih karena sudah mau menerima kedatangannya. Orang-orang Jepang suka sekali membeli hadiah untuk teman-teman, kerabat dan rekan kerja. Makanya, teman-teman bisa lihat di tempat-tempat wisata, bandara, atau dekat stasiun kereta biasanya berjejer kios atau toko-toko yang menjual produk lokal (kerajinan, hiasan seni, dan juga makanan).

Saat ingin ke Jepang dan berencana bertemu dengan teman-teman atau keluarga angkat di Jepang, adalah baik bagi teman-teman membawakan mereka hadiah. Dipastikan mereka akan amat senang menerima kehadiran kita. Rekomendasi Tim Info Jepang untuk hadiah ini adalah makanan, minuman, atau produk khas dari Indonesia. Rasanya agak ribet sih kalau bawa makanan atau minuman. Baju batik, kaos Jogja atau Bali, atau pajangan dinding bisa jadi pilihan hadiah yang bagus. Harganya pun jangan terlalu murah dan mahal, umumnya di kisaran 1000 hingga 5000 yen atau 100.000-500.000 rupiah.

Ochugen dan Oseibo

Ini lagi salah satu kebudayaan khas Jepang, yaitu saling bertukar hadiah. Budaya saling bertukar hadiah biasanya dilakukan antar sesama rekan kerja, teman, atau kerabat. Biasanya dilakukan dua kali setahun, yakni pada bulan Juni dan Desember (yaitu saat menerima bonus tahunan). Hadiah ini kemudian disebut Ochugen dan Oseibo.

Nilai hadiahnya sekitar 5000 yen, dan biasanya berbentuk makanan, minuman, atau perlengkapan keluarga seperti peralatan dapur atau dekorasi rumah.

Saat Ulang tahun dan Natal

Nah, tentunya orang Jepang suka menerima hadiah saat mereka berulang tahun, seperti kita di Indonesia. Di kantor, biasanya orang-orang Jepang mengumpulkan uang bersama, sehingga bisa memberikan hadiah yang agak mahal kepada temannya. Biasanya berupa peralatan dapur atau barang elektronik.

Selain itu, tentu saat Natal. Meskipun mayoritas penduduk Jepang beragama Shinto, namun mereka tetap merayakan Natal. Pusat-pusat perbelanjaan selalu menawarkan diskon-diskon hadiah yang sayang jika dilewatkan. Biasanya saat liburan natal atau tahun baru, orang Jepang akan saling mengunjungi (baik keluarga atau teman) dan saling bertukar hadiah.


Recommended for you

Last modified: April 9, 2016

TAGS  :

Comment (1)

Silakan bertanya...

Email terjamin dan hanya dipakai untuk memberitahu balasan pertanyaan

Yakin dengan itinerary kamu? Takut kesasar? Coba Tour Guide Online!