Mengenal Sado: Upacara Minum Teh Jepang

You are here Home  > Etika, Learn >  Mengenal Sado: Upacara Minum Teh Jepang

Setelah memperkenalkan banyak tempat-tempat wisata, Tim Info Jepang juga ingin memperkenalkan budaya yang ada di Jepang. Meskipun dikenal dengan kota yang modern, namun Jepang tetap memegang teguh kebudayaan dan adat istiadat mereka. “Dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung,” adalah peribahasa Indonesia yang pas. Mengunjungi negara Jepang akan lebih baik jika kita bisa mengetahui dan menghormati kebudayaan mereka. Kali ini, Tim Info Jepang akan bercerita berbagi kisah mengenai Sado: Upacara Minum Teh Jepang.

Persiapan Sado: Upacara Minum Teh Jepang

1. Melepas semua aksesoris atau perhiasan yang dipakai

Karena merupakan budaya sakral dan tradisional, kita diwajibkan untuk melepas aksesoris dan perhiasan yang kita gunakan. Khususnya yang dipakai di tangan, seperti jam tangan, gelang, atau cincin. Bahkan kalung maupun ikat rambut (khususnya bagi perempuan) juga harus dilepaskan. Tanpa menggunakan aksesoris, kita menghormati tuan rumah atau host (pemimpin) upacara minum teh. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk minum teh (piring dan gelas) biasanya sudah berusia puluhan bahkan ratusan tahun sehingga akan mudah rusak jika terkena cincin atau jam tangan kita.

2. Membawa sumpit (Yoji) dan kain (Kaishi)

Salah satu yang tidak boleh dilupakan sebelum ikut upacara minum teh adalah membawa sumpit dan kain. Yoji digunakan untuk makan roti atau kue yang disajikan sebelum kita minum teh. Sementara itu kain digunakan untuk membersihkan gelas teh yang kita gunakan. Ini dia uniknya, kalau di Jepang, kita harus membersihkan semua peralatan seperti semula. Kalau teman-teman tidak mempunyai kain, bisa digantikan dengan tisu basah juga kok. Selain itu, yoji ini bisa diganti dengan sumpit biasa, dan dengan mudah kita temukan di supermarket.

3. Memakai pakaian yang sopan dan kaos kaki

Pada dasarnya pakaian tidak ada peraturannya. Namun, alangkah baiknya jika kita bisa hadir dengan menggunakan pakaian yang sopan. Kaos atau kemeja dengan celana panjang adalah pakaian yang pantas menurut pengalaman Tim Info Jepang. Yang lebih utama adalah soal kaos kaki. Karena kita bakalan masuk rumah orang, dan melepas alas kaki, pastikan kita memakai kaos kaki. Warna yang disarankan adalah warna putih, dan pastikan kondisi kaos kakinya layak atau tidak berlubang ya! Baca juga: Etika masuk rumah di Jepang

4. Basuh tangan dengan air

Biasanya tersedia pancuran air di halaman depan rumah atau ruangan tempat berlangsungnya acara. Seperti sebelum masuk kuil, kita harus mengambil air itu untuk membasuh tangan. Tidak perlu terlalu detail atau lama, cukup dibasuh saja. Membasuh tangan ini menjadi simbol persiapan diri untuk mengikuti upacara minum teh.

5. Masuk ke rumah atau ruangan minum teh

Setelah semuanya proses persiapan selesai, kita bisa melepas alas kaki dan masuk ke ruangan. Saat masuk ruangan, usahakan tetap tenang dan meminimalkan bunyi atau suara yang timbul ya: seperti melangkah perlahan atau berbisik jika ingin bertanya. Selain itu, kita juga tidak boleh menginjak tatami yakni alas lantai tempat upacara berlangsung. Untuk berpindah tempat atau bergeser, dari posisi berlutut dan berpindah perlahan tanpa berdiri.

Tamu yang dianggap paling penting duduk di kursi terhormat (atau disebut kamiza). Lokasi kamiza biasanya di tengah-tengah ruangan dan paling jauh dari pintu masuk. Dan dekat dengan lokasi pemimpin upacara atau tuang rumah.

Saran Tim Info Jepang, teman-teman bisa mengambil tempat di sekitar pintu masuk. Jauh lebih sopan bagi orang asing untuk pindah tempat duduk ke posisi yang lebih terhormat daripada sebaliknya. Jika ada tokonoma (tulisan, pajangan/ dekorasi, atau bunga) di dalam ruangan, teman-teman harus duduk menghadap tokonama.

Saat acara Sado: Upacara Minum Teh Jepang

1. Membungkuk hormat kepada tuan rumah (host)

Sebelum upacara minum teh berlangsung, biasanya disediakan makanan kecil (berupa kue atau roti) yang disajikan dalam nampan. Sebelum menerima nampan, kita harus memberikan hormat dengan menundukkan kepala kita. Lalu mengangkat tangan sedikit untuk menerima nampan.

Nah, kue atau roti bisa kita ambil langsung dengan sumpit (yoji) dan meletakkannya di atas kain (kaishi) yang kita bawa. Kaishi ini fungsinya selain sebagai lap, juga sebagai alas makan kita. Selesai mengambil kue atau roti, nampan tadi harus kita oper ke orang di sebelah kita. Prosedurnya sama, menundukkan kepala dahulu, baru menyerahkan nampan.

2. Menikmati kue atau roti

Kita bisa menikmati sajian pembuka berupa kue atau roti yang disediakan, sambil menunggu teh disiapkan. Kalau bisa, habiskan kue yang disediakan sebelum upacara teh dimulai. Berdasarkan pengalaman saya, jeda waktu dari kue dihidangkan sampai teh siap disajikan sekitar 5-7 menit, jadi cukup lah bagi teman-teman untuk menikmatinya.

3. Saat teh disajikan

Inilah puncak dari upacara minum teh. Teh akan disajikan oleh tuan rumah di dalam gelas. Kalau dilihat-lihat dari ukurannya, sebenarnya bisa dibilang bukan gelas, melainkan mangkuk. Sebelum menerima gelas, prosedurnya sama seperti menerima kue tadi, kita menundukkan kepala kita lalu menerima.

Setelah gelas berisi teh diterima, kita tidak langsung meminumnya. Pertama, putar gelas dua kali dengan menggunakan jari-jari kita. Perlahan saja, jangan sampai tumpah dan mengotori ruangan juga, hehe. Perhatikan juga motif atau corak yang ada pada gelas. Sisi yang ada motif atau coraknya adalah sisi depan yang menghadap mulut kita.

Setelah itu, semua prosedur selesai! Kita bisa meminum teh Jepang. Oiya, sebelum lupa, pastikan kita menyeruput tehnya ya (slurrrp!). Bukannya tidak sopan, melainkan ini budaya Jepang yang menandakan bahwa kita menikmati teh yang disajikan.

Suasana saat Upacara Minum Teh Jepang berlangsung

Suasana saat Upacara Minum Teh Jepang berlangsung

Setelah Sado: Upacara Minum Teh Jepang

1. Membersihkan gelas yang digunakan

Setelah meminum teh, kita harus membersihkan kembali gelas yang digunakan dengan kain (kaishi). Cukup lap pada bagian sisi depan gelas yang terkena mulut kita. Setelah itu, letakkan gelas di hadapan kita.

2. Memberikan hormat kepada tuan rumah (host)

Tunggulah sampai tamu kehormatan atau tamu penting pamit terlebih dahulu. Setelah itu, kita memberikan hormat sekaligus mengucapkan terima kasih dengan menundukkan kepala. Posisi badan sedikit membungkuk dengan tangan mengepal di lantai di depan lutut kita. Tinggalkan ruangan dengan tetap menjaga ketenangan.

Sekian paparan Tim Info Jepang mengenai Sado: Upacara Minum Teh Jepang. Semoga bisa berguna bagi teman-teman mengenal kebudayaan Jepang. Jika sedang liburan di Jepang, mari bersama gabung di upacara minum teh dan rasakan sensasi budayanya secara langsung!

Sumber gambar: Flickr mari, Moyan Brenn


Recommended for you

Last modified: February 23, 2018

TAGS  :

Comments (2)

  1. ada rekomendasi tempat untuk menkmati sado ini di jepang dimana gak? seperti di tokyo, kyoto atau osaka, dan nama tempat/restorannya apa? berapa harganya??

Silakan bertanya...

Email terjamin dan hanya dipakai untuk memberitahu balasan pertanyaan

Yakin dengan itinerary kamu? Takut kesasar? Coba Tour Guide Online!