Istilah Makan dan Minum di Jepang

You are here Home  > Makanan Jepang >  Istilah Makan dan Minum di Jepang

Urusan makan dan minum saat mengunjungi sebuah daerah adalah hal yang penting. Di Jepang, di mana mayoritas penduduknya tidak bisa berbahasa Inggris (apalagi bahasa Indonesia), teman-teman tentu akan menemui kesulitan jika ingin makan. Kini, Tim Info Jepang sudah merangkum istilah-istilah makan dan minum di Jepang yang paling sering digunakan, mari belajar! Oiya, pengucapan atau lafal kata-kata Jepang hampir sama dengan Indonesia. Teman-teman bisa membacanya.

Beberapa istilah makan dan minum di Jepang, juga beberapa bahan makanan jika teman-teman ingin memasak sendiri.

Bahasa Indonesia Bahasa Jepang
Sarapan Asa-gohan
Makan siang Hiru-gohan
Makan malam Ban-gohan
Makanan penutup Dezaato
Masakan Chinese Chuuka ryouri
Masakan Jepang Nihon ryouri
Restoran/ tempat makan Resutoran
Bekal makan siang Bentou
Nasi dengan daging dan sayur gyuu don
Nasi dengan ayam dan telur oyako don
Nasi dengan ikan dan udang ten don
Nasi dengan belut panggang unagi don
Burger keju Chiizubaagaa
Hamburger Hanbaagaa
Makanan siap saji Faasuto fuudo
Coklat Chokoreeto
Salad Sarada
Kue (Tart/ Bolu) Keeki
Es krim Aisu kuriimu
Permen Ame
Pasta Pasuta
Pizza Piza
Spaghetti Supagetti
Kopi Koohii
Susu Miruku
Air mineral Mizu
Teh Ocha
Minuman bersoda Koora
Whisky Uisukii
Wine Wain
Sake O-sake
Jus buah Juusu
Buah-buahan Kudamono
Sayur-sayuran Yasai
Jeruk Orenji
Buah anggur Gureepu
Kentang Jagaimo
Roti Pan
Daging sapi Gyuu niku
Daging ayam Tori niku
Beras Raisu
Telur tamago
Ikan Sakana
Tuna Maguro
Enak, lezat Oishii
Ucapan selamat datang
Irasshaimase
Saya lapar Onaka ga suita
Saya kenyang Onaka ga ippai desu

Sebelum menikmati makanan saat sedang berada di restoran atau kafe, teman-teman bisa berkata, itadakimasu, yang kurang lebih berarti: saya berterima kasih untuk makanan yang sudah diberikan/ disediakan.

Selain itu, teman-teman sebaiknya tidak menyisakan makanan di Jepang. Benar, kita sudah membayarnya, dan menjadi hak kita untuk menghabiskan semuanya atau menyisakannya. Menyisakan makanan (apalagi nasi) adalah sesuatu yang kurang etis bagi budaya Jepang yang begitu menghargai makanan. Namun, Sejak kecil, anak-anak di Jepang sudah terbiasa untuk menghabiskan seluruh makanan yang ada di piring mereka, bahkan hingga sampai butiran nasi terakhir. So, jangan heran kalau orang-orang akan menatap tajam kepada teman-teman di restoran, apalagi jika banyak makanan tersisa di meja, hehe.

Di beberapa restoran Jepang, kita juga akan memperoleh sebuah handuk kecil (disebut oshibori) yang bisa digunakan untuk mengelap mulut, tangan, dan wajah selepas makan. Pastikan untuk melipat kembali handuk kecil itu sebelum meninggalkan restoran.

Sumber gambar: Minato


Recommended for you

Last modified: January 28, 2017

Silakan bertanya...

Email terjamin dan hanya dipakai untuk memberitahu balasan pertanyaan

Yakin dengan itinerary kamu? Takut kesasar? Coba Tour Guide Online!