Etika Berlibur di Jepang

You are here Home  > Etika >  Etika Berlibur di Jepang

Jepang merupakan negara yang aman dan sangat terbuka bagi para wisatawan. Kita bisa melihat bagaimana orang Jepang sangat perhatian dan bersedia menunjukkan jalan atau mengantarkan kita ke tujuan ketika kita bertanya mengenai jalan. Alangkah baiknya kita juga disiplin dan menjaga etika berlibur di Jepang. Kali ini, Tim Info Jepang telah merangkum beberapa etika berlibur di Jepang yang penting untuk ditaati.

Etika Berlibur di Jepang: Memberi salam

  1. Di Jepang memberi salam tidak selalu dengan bersalaman, namun juga bisa menunduk memberikan hormat. Kita bisa menunduk memberikan hormat sebagai tanda hormat saat bertemu, berterimakasih, atau saat berpisah. Sudah selayaknya kita balas menundukkan badan ketika orang Jepang menunduk terlebih dahulu. Lalu ada baiknya jangan lekas-lekas menegakkan badan kembali, tunggulah sekitar 2 atau 3 detik sebagai tanda rasa hormat kita.
  2. Jika teman-teman menginap di penginapan lokal seperti share house (layanan servis AirBNB dan sebagainya), ada baiknya membawa suvenir atau cenderamata dari Indonesia. Ada baiknya kita mengucapkan rasa terimakasih kepada majikan tempat kita menginap dengan memberikan barang-barang spesial dari negara asal. Harganya tidak mesti mahal-mahal, hanya lebih baik dibungkus rapi, dan diberikan di hari terakhir sebelum berpisah atau saat meninggalkan rumah. Hal ini juga bisa diberikan ketika meminta tolong teman memandu jalan atau mengantarkan ke tempat-tempat wisata.

Etika Berlibur di Jepang: Melepas Alas Kaki

  1. Seperti orang Indonesia, kebanyakan orang Jepang melepas sepatunya di depan pintu masuk (disebut genkan dalam bahasa Jepang). Kita dapat menyimpan sepatu di rak sepatu atau memasukkannya ke dalam plastik yang disediakan. Etika melepas sepatu biasanya diperlukan saat memasuki rumah pribadi orang Jepang, berkunjung ke kuil-kuil bersejarah, atau saat menginap di ryokan (tempat tinggal tradisional Jepang). Supaya tidak kedinginan, ada baiknya teman-teman mengenakan kaus kaki terlebih dahulu. Bagi yang risih atau tidak terbiasa mengenakan kaus kaki, bisa memilih kaus kaki dengan warna coklat menyerupai warna kulit.
  2. Mengenakan slipper juga kadang diharuskan di beberapa tempat. Setelah melepaskan alas kaki di genkan, biasanya disediakan pula slipper yang bisa digunakan dengan gratis. Slipper biasanya berbahan kulit halus yang tidak merusak permukaan lantai kayu. Setelah menggunakannya, silakan rapikan kembali ke tempat teman-teman mengambilnya.

Etika Berlibur di Jepang: Makan

  1. Etika makan mungkin adalah yang terpenting dalam etika berlibur di Jepang. Di Jepang kita bisa makan dengan sumpit, atau dengan sendok atau garpu kalau kita memintanya. Teman-teman bisa berkata “Supun wa arimasuka” atau “Foku wa arimasuka” untuk meminta sendok atau garpu dengan hormat kepada pelayan restoran. Khusus untuk penggunaan sumpit, kita mesti berhati-hati. Pertama, jangan membiarkan sumpit berdiri tegak, tertancap di semangkuk nasi atau tertancap di telur bulat. Jangan juga menggunakan sumpit sendiri untuk mengambilkan makanan bagi anak atau keluarga. Jangan juga membiarkan anak-anak bermain sumpit, memutar-mutarkannya di piring, menggunakannya untuk menusuk orang, atau memukul-mukulkannya ke piring atau meja. Tindakan-tindakan ini sangat tidak terhormat di Jepang.
  2. Di Jepang menyeruput sup saat makan mie atau ramen diperbolehkan. Ini adalah tanda bahwa sup atau kuah dari mie itu sangat enak. Mungkin ini salah satu etika makan yang berlawanan dengan etika makan di Indonesia. Lalu, kita juga bisa coba mengucapkan “Itadakimasu” saat sebelum makan atau “Gochisou sama desu” setelah selesai makan. Ini adalah salah satu ucapan penting di Jepang, sekaligus ucapan terimakasih kepada Tuhan dan pelayan-pelayan yang bekerja di restoran.
  3. Ketika makan di restoran biasanya disediakan lap kecil untuk membersihkan tangan. Pakailah lap ini untuk membersihkan tangan dan lipat kembali rapi dan letakkan di pinggir meja. Jangan gunakan untuk mengelap wajah atau meja.
  4. Lalu, janganlah mengeluarkan bekal makanan yang dibawa sendiri ketika makan di restoran. Pengalaman Tim Info Jepang yang sering menjadi pemandu wisata, banyak orang Indonesia yang membawa bekal sendiri (karena takut makanan tidak halal) dan memakannya di restoran-restoran. Banyak restoran yang tidak memperbolehkan hal ini demi menjaga kualitas dan kebersihan tempat makan, serta pencegahan pada keracunan makanan dan lainnya. Jika, teman-teman hendak makan bekal sendiri bisa menyantapnya di ruang terbuka seperti area taman maupun di ruang terbuka di pusat-pusat perbelanjaan.
  5. Jangan pernah juga makan sambil berjalan, duduk santailah ketika menyantap makanan. Ketika berada di dalam transportasi umum seperti bus dan kereta, hindarilah makan makanan berat. Khusus untuk anak kecil atau makanan ringan seperti roti/ minum air boleh dilakukan, namun usahakan menjaga kebersihan dalam transportasi umum.
  6. Saat makan di restoran, kita juga tidak perlu meninggalkan tip di meja layaknya saat berlibur di Eropa dan Amerika. Kita hanya perlu membayarkan harga menu makanan yang kita pesan dan tidak perlu memberikan uang tambahan dan sebagainya.


Etika Berlibur di Jepang : Makan

Etika Berlibur di Jepang : Makan
Etika Berlibur di Jepang : Menggunakan Sumpit

Etika Berlibur di Jepang : Menggunakan Sumpit

Etika Berlibur di Jepang: Mengunjungi Kuil

  1. Kuil adalah salah satu objek wisata favorit di Jepang. Misalnya di Kyoto dan Nara, kita bisa menemukan kuil-kuil dengan bangunan dan pemandangan yang menakjubkan. Kuil-kuil di Jepang sifatnya terbuka bagi umum, teman-teman bisa mengunjunginya dengan bebas. Hanya saja harap menjaga ketenangan dengan tidak bermain kejar-kejaran atau berteriak-teriak di bagian pendopo kuil atau juga sopan dalam berpakaian. Jangan juga menjawab telepon dengan suara kencang atau mengganggu pengunjung lain. Hal-hal ini mesti diperhatikan bagi keluarga atau saat berlibur dalam kelompok tur.
  2. Lalu ada pula etika mengunjungi kuil lain. Sifatnya opsional dan lebih kepada kebiasaan, teman-teman bisa coba melakukannya atau juga tidak. Pertama saat masuk ke halaman kuil, cucilah tangan dengan air mancur yang tersedia di tempat pencucian. Setelah mencuci tangan, taruhlah air di tangan dan gunakan air untuk berkumur pelan. Buanglah air dari mulut ke batu-batuan di tanah dan jangan balikkan ke tempat air mancur. Setelah itu, teman-teman bisa membilas kembali gayung kecil yang tadinya dipakai, supaya bersih kembali untuk dipakai orang lain.

Etika berlibur di Jepang (Umum)

  1. Mengantri. Budaya mengantri adalah yang paling ditekankan di Jepang. Jadi antrilah menunggu giliran saat membeli tiket masuk, saat menunggu giliran bermain, atau saat hendak naik kereta atau bus kota. Khusus untuk kereta dan bus, ada beberapa tanda di mana kita harus mengantri yang tertulis di halte atau platform stasiun, dan jangan berdiri melewati batas tanda tersebut.
  2. Jangan juga menelepon atau berbicara keras-keras di dalam transportasi umum seperti kereta atau bus. Jikalau diperlukan berbicaralah perlahan dan jagalah ketenangan.
  3. Banyak orang Jepang yang malu-malu berbahasa Jepang. Jadi ketika bertanya kepada mereka, berbicaralah perlahan dan dengan sopan, dan jangan terburu-buru. Orang Jepang akan berusaha memahami pertanyaan teman-teman dan bersedia membantu jikalau bisa. Dan jangan lupa ucapkan terimakasih kepada mereka. Beberapa kata penting yang bisa dipergunakan saat bertanya kepada orang Jepang antara lain: Sumimasen (‘permisi’ atau ‘maaf’, dipergunakan saat ingin bertanya), arigato (‘terimakasih’), eigo ga hanasemasu ka (‘Apakah Anda bisa berbahasa Inggris’), dan wakarimasen (‘Maaf saya tidak mengerti’).
  4. Jangan sembarangan mengisi daya baterai peralatan elektronik. Dalam perjalanan, kita sering kehabisan daya baterai handphone atau kamera. Tapi jangan sekali-kali mencoba mengisi dayanya di colokan listrik di stasiun, restoran, atau tempat lainnya, atau Anda akan ditegur. Ini karena tindakan mengisi daya di tempat umum tergolong tindakan kriminal pencurian di Jepang.
  5. Jangan membuang sampah sembarangan. Bawalah kantung plastik kecil untuk tempat penampungan sampah sementara, lalu buanglah sampah di tempat-tempat sampah seperti di stasiun. Kita juga mesti memisahkan sampah plastik, botol plastik, dan kaleng dan memasukkannya ke tempat sampah yang sesuai.

Sumber gambar: Visual.ly, blog.japantravel.com, Walter Lim


Recommended for you

Last modified: January 17, 2019

Comments (38)

  1. Halo Info Jepang.
    Mohon informasi, kami ( 8 orang ) berencana ke Jepang awal Oktober 2019 selama 10 hari.
    rencana ke Tokyo, mt. Fuji, Osaka, Kyoto dan sekitarnya. itinerarynya sebaiknya bagaimana ?
    dan juga transportasi yang efisien ? Pergi dan pulang dari Tokyo Haneda.
    Terima kasih atas bantuannya.

    • Nugroho Christian  |  

      Rutenya bisa Tokyo-Gunung Fuji-Tokyo dan sekitarnya, baru naik shinkansen ke Kyoto, dan Osaka (stay di salah satu saja), lalu pulang kembali ke Tokyo. Untuk itinerary lengkapnya, bapak bisa menggunakan layanan Tour Guide Online kami. Salam.

  2. Hallo info jepang…saya mau minta saran,saya ada planninf ke jepang bulan mei akhir – awal juni sekitar 14 hari…planning mau ke tokyo,sapporo,osaka dan kyoto…menurut info jepang rute perjalanan lebih baik seperti apa ya ?…untuk pulang ke jakarta saya dari tokyo lagi…

    Terima kasih atas info nya

    • Nugroho Christian  |  

      Ibu bisa keliling Tokyo (1-2 hari), lalu ke Osaka dan Kyoto (bisa stay di Osaka 3-4 hari), langsung ke Sapporo dengan Shinkansen (via Tokyo), 2 hari di Sapporo, dan kembali ke Tokyo. Untuk terakhir bisa dipadukan jalan-jalan day tour ke Fuji-Kawaguchiko, Yokohama, atau Hakone. Salam.

  3. Halo info jepang, Salam kenal,
    Saya dan keluarga (5 orang) berencana berlibur ke jepang pada pertengahan Juni 2019 selama 12 harı. Ini perjalanan kami yg pertama ke jepang. Rencana nya perjalanan kami sbb :
    – Tokyo ( Disneyland, dll ) 5 atau 6 hari
    – Hakone ( MT. Fuji, gotemba, dll) 2 hari
    – Osaka/kyoto (USJ, dll) 4-5 hari
    apakah itinerary yg sy buat sudah tepat ya? Dan utk transportasi nya mohon masukan nya yg terefisien utk rencana perjalanan yg sy buat. Terima kasih sebelumnya utk info nya…. Salam.

    • Nugroho Christian  |  

      Selamat sore Pak. Ya itinerari nya sudah tepat pak. Untuk transportasinya, bapak bisa naik bus ke Mt Fuji (maksimalkan Fuji Hakone Pass) dan kemudian naik shinkansen menuju ke Osaka aatau Kyoto. Salam

    • rencana saya tadi transit 2 hari di hakone utk dpt jalan2 ke mt. fuji,gotemba dll. Menurut bpk mana yg lebih baik transit di hakone atau di daerah kawaguchiko ya? dan selama disana apa fuji hakone pass sdh mengcover semua perjalanan transportasi nya? tks sebelumnya utk info nya..

    • Nugroho Christian  |  

      Ya Fuji Hakone Pass sudah mengcover seluruh transportasi di dalam area (Fuji-Gotemba-Hakone). Dengan Fuji Hakone Pass ini, bapak harus tiba dengan bus di Kawaguchiko, atau dengan kereta dari Hakone (dan sebaliknya). Salam.

  4. Halo… Saya berencana ke Jepang bersama suami dan anak2 selama 10 hari di awal bulan Juli. Kira2 rute yang pas bgmn ya? Oh ya… Untuk mengurus visa… Apakah bisa pakai agen?

    Terima kasih sebelumnya

    • Nugroho Christian  |  

      Ibu mau kemana saja? Mohon informasinya lengkap untuk tempat yang ingin dikunjungi supaya saya bisa berikan urutan perjalanannya dengan lebih baik. Untuk mengurus visa ya tentu saja bisa dengan agen atau mengurus sendiri. Terserah ibu. Kalau gak mau repot, ya pakai agen, tapi ada biaya jasanya saja. Salam.

  5. Bln april rcn k jepang via narita -asakusa 2 mln..- nikko 2 hari 1 mln – dr nikko ke asakusa pengin k kyoto k …fuji …route alpine ..ke narita (plg k indo)sebaiknya rutenya yg simple gimana ?

    • Nugroho Christian  |  

      Ibu yanthi berapa hari rencananya ke Jepang? Biar saya bisa kira-kira waktunya. Salam.

    • Nugroho Christian  |  

      Selamat malam Ibu. Bisa naik bus bu. Ada banyak jenisnya, mungkin bisa dicek di website Willer Bus yang berbahasa Inggris. Jelas lebih hemat naik bus bu. Salam

  6. Mohon infonya pak, kami rencana mau ke jepang bulan februari. .ini list perjalanan kami :
    – disneyland
    – patung haiciko
    – patung Liberti
    – penyewaan kimono
    – musium doraemon
    – gunung fuji
    -shirakawago

    Mohon infonya sebaiknya yg mana di dahulukan pas kami tiba, trus mana saja yg searah dan terakhir baiknya yg mana kami tuju sblm balik jkt dari bandara haneda, mohon bantuannya trima ksih

    • Nugroho Christian  |  

      Ibu tibanya di Bandara Haneda juga kah? Lalu, apa memang tidak ingin mengunjungi Kyoto/ Osaka? Salam.

    • Chey nahumury  |  

      iya pak, kami tiba dihaneda jm 11 malam pak. Apakah cukup waktunya semua pak termasuk explore kyoto & osaka tuk 5 hari itu termasuk list perjalanan kami yg di atas. .

    • Chey nahumury  |  

      Last question pak 😃 minta saran pak, baiknya ke ski resort aja apa shirakawago ya pak? Anak” pd mau liat salju 😂
      , untuk transportasi ke shirakawago yg murah dri Tokyo apa ya pak? Big tranks pak..

  7. hello kak’ saya mau tanya kalo sy ke narita dari shinjuku ‘ berangkat siang , dengan transportasi umum apa yang murah ? tks

  8. Salam,
    Saya berencana traveling bersama pasangan ke Tokyo bulan September 2018 (Penerbanagan SQ via Narita). Kebetulan saya baru bikin ePassport dan berniat menggunakan Visa Waivers, namun dapat info bahwa ada beberapa kejadian kesulitan melewati imigrasi yg berhujung deportasi, terkait hal ini apakah ada tips & trik yg berguna? Atau sebaiknya saya buat visa single entry saja? Thanks

  9. halo kak, mau tanya apakah bukti booking AIRBNB dapat di print dan dibawa kebandara? tujuannya supaya kalau petugas imigrasi tanya tentang akomodasi, kita dapat menunjukkan bukti booking airbnb. tapi pertanyaannya, pihak imigrasi jepang menganggap bukti booking airbnb sebagai bukti booking hotel yg sah dan dapat diterima tidak ya?

    • Nugroho Christian  |  

      Selamat siang Ibu/ Bapak. Ya tidak masalah. Selama ini pengguna tour guide online juga mayoritas mencetak bukti pemesanan AirBnB dan tidak pernah ada masalah. Salam

    • Nugroho Christian  |  

      Ibu bisa naik kereta Keisei Narita Sky Access dari Bandara Narita ke Shin-Kamagaya, lalu naik Tobu Urban Park Line sampai Stasiun Kashiwa. Lalu dilanjutkan dengan naik kereta Limited Ekspress Tokiwa sampai Stasiun Katsuta, lalu naik bus ke Hitachi Seaside Park. Salam.

  10. Bapak, saya ingin tanya, sedang banyak dibicarakan mengenai pengamanan di imigrasi jepang, yg katanya banyak turis (meskipun punya visa) ditanggap dan ada yg di deportasi, khususnya untuk laki2 yang berumur produktif (20-28 tahun). Bagaimana tanggapan bapak mengenai hal tersebut? Saya jujur agak khawatir, karena saya akan pergi bersama teman2 saya bulan april nanti. Mohon masukanny, terima kasih

    • Nugroho Christian  |  

      Kalau seluruh persyaratan dan nama hotel serta itinerarynya lengkap dan jelas alamatnya di Jepang, tenang saja. Tidak perlu takut, sebab petugas imigrasi Jepang pasti punya alasan mengapa mendeportasi, tidak mungkin asal-asalan.

  11. Thanks buat balasannya,
    Rencana sdalam sehari akan ke: Disney sea (tidak main hanya foto2 saja), Musemum Doraemon dan Rainbow Bridge dan Patung Liberty. Memungkinkah dalam sehari dengan rute ini? apa searah atau keburu? thanks.

    • Info Jepang  |  

      Bisa saja (jika bergerak cepat dan tegas dengan pembagian waktu di masing-masing tempat), Tapi kalau bisa nikmati DisneySea dengan berkeliling semua area, mengambil foto-foto yang bagus. Karena harga tiket DisneySea yang mahal (700 ribuan). Masuk jam 9 (pagi-pagi) dan waktu 2-3 jam di Disneysea. Perjalanan dari Disney Sea ke Doraemon Museum waktu kira-kira 40-50 menit. Jam 13.30-14.00 sudah di Doraemon Museum.

  12. Hi Tim info jepang,
    kalau dari Museum Doraemon ke Liberty dan Rainbow bridge(Odaiba) jaraknya nyambung kah alias masih searah dekat?

    • Info Jepang  |  

      Sebetulnya tidak terlalu dekat, namun masih satu arah. Dari museum Doraemon bisa naik bus transit sampai Stasiun Noborito. Dari Noborito bisa naik kereta JR Musashino sampai ke stasiun Musashi Kosugi lalu pindah ke jalur Shonan Shinjuku sampai ke Stasiun Osaki. Dari Stasiun Osaki bisa naik JR Rinkai Line sampai Stasiun Tokyo Teleport, stasiun terdekat dari patung liberty dan rainbow bridge di Odaiba. Harga tiketnya semua 720 yen dengan waktu perjalanan 50 menit.

    • Info Jepang  |  

      Dari Haneda Airport bisa naik kereta Monorel sampai habis di stasiun Hamamatsu-cho. Lalu berpindah ke JR Yamanote Line (warna hijau muda) atau JR Keihin (warna biru muda) turun di Stasiun Tokyo. Dari Stasiun Tokyo naik kereta musashino sampai Stasiun Maihama dan kemudian bisa jalan kaki ke Tokyo Disneyland

Silakan bertanya...

Email terjamin dan hanya dipakai untuk memberitahu balasan pertanyaan

Yakin dengan itinerary kamu? Takut kesasar? Coba Tour Guide Online!