Ketika berlibur ke Tokyo atau kota-kota di Jepang, kereta menjadi moda transportasi yang tak bisa dilupakan. Namun jangan bayangkan naik kereta di Tokyo seperti di Indonesia. Kita dapat dengan aman dan nyaman pergi ke objek-objek wisata terkenal dengan mudah jika naik kereta. Untuk itu, ada baiknya teman-teman membaca 10 panduan naik kereta di Tokyo yang dirangkum oleh tim Info Jepang berikut.
1. Macam-macam Kereta di Tokyo
Kereta di Tokyo memiliki jaringan yang luas dan terkoneksi satu dengan yang lainnya sehingga kita dapat dengan mudah mengunjungi objek-objek wisata terkenal seperti Shinjuku, Shibuya, Ueno, Akihabara, atau Odaiba. Secara garis besar, kereta di Tokyo terbagi menjadi dua, kereta milik JR (Japan Railway atau pemerintah) dan kereta milik swasta. Salah satu jalur kereta di Tokyo yang paling terkenal dan terbanyak penumpangnya adalah JR Yamanote Line yang memiliki jalur melingkar di pusat kota Tokyo. Jalur kereta milik swasta lainnya biasanya menghubungkan dengan kota-kota sekitar dan banyak berupa kereta bawah tanah.
JR Yamanote Line adalah jalur kereta tersibuk di dunia. Setiap harinya, jalur kereta sepanjang 34,5 kilometer ini mengangkut 3,7 juta penumpang. Jalur kereta JR Yamanote Line menghubungkan pusat perkantoran, belanja, dan objek wisata terkenal di Tokyo, seperti Stasiun Tokyo, Stasiun Shinjuku, Shibuya, Ueno, Ikebukuro, Akihabara, Shinagawa, dan Nippori.
Tips+Trik Liburan Hemat dengan Free Pass Kereta (selengkapnya)
Fuji Hakone Pass adalah pass paling tepat buat kamu yang ingin berkeliling tempat wisata di Gunung Fuji dan 5 danau sekitarnya. Berikut tips hemat berkeliling Gunung Fuji Hakone rancangan Tim Info Jepang.
Tokyo Osaka Hokuriku Arch Pass adalah salah satu pass (tiket kereta multi jalur) yang bisa digunakan untuk bepergian dengan naik kereta dari Tokyo-Osaka dengan kereta Shinkansen Hokuriku.
Pass apa yang harus dibeli kalau pergi ke Kansai? Berikut adalah tips perjalanan ke Nara, Kyoto, atau Osaka, kota-kota besar di daerah Kansai dengan Kansai Pass
Salah satunya adalah wilayah Tohoku yang meliputi 6 buah prefektur di timur Pulau Honshu. Mau keliling Tohoku dengan murah? Baca dulu panduan lengkap mengenai JR East Tohoku Pass.
Pesona dan keindahan alam Hokkaido sudah terkenal hampir di seluruh dunia. Bagaimana cara keliling tempat-tempat wisata Hokkaido dengan hemat? Berikut rahasianya.
Jalan-jalan ke Tateyama Kurobe Alpine? Berikut adalah cara liburan murah dengan Tateyama Kurobe Option Ticket yang mencover seluruh ongkos transportasi Tateyama Kurobe Alpine.
2. Tiap jalur kereta di Tokyo memiliki simbol dan warna khusus
Kereta di Tokyo memiliki simbol dan warna khusus untuk tiap jalurnya. Misalnya saja jalur kereta Yamanote Line bewarna hijau, jalur kereta bawah tanah Ginza Line bewarna merah, dan lainnya. Selain itu, kita juga bisa menemukan inisial jalur kereta beserta nomor urut di tiap stasiun. Misalnya Stasiun Shibuya di jalur kereta Ginza Line memiliki simbol G1. G menandakan Ginza Line, dan angka 1 menunjukkan nomor urut 1. Simbol dan warna ini muncul di aplikasi handphone, tempat penjualan tiket, dan peta kota Tokyo, jadi ada baiknya jika kita mengingatnya.
Bingung dengan sistem kereta di Jepang? Coba Tour Guide Online!
Beberapa warna yang bisa teman-teman hafalkan untuk membantu perjalanan di Tokyo:
- Kuning-hijau : Yamanote Line
- Oranye : Chuo Line
- Biru muda : Keihin Tohoku Line
- Oranye tua : Tokaido Main Line
- Biru : Yokosuka Line atau Sobu Line
- Merah : Keiyo Line dan Musashino Line
3. Kereta tiba tepat waktu
Tidak hanya di kota Tokyo, seluruh kereta di Jepang sangat terkenal dengan ketepatan waktunya. Jadi kita dapat dengan mudah berpindah dari satu stasiun ke stasiun lainnya, dan merencanakan jadwal perjalanan wisata di Jepang dengan mudah. Jarak tiap keberangkatan juga pasti, contohnya JR Yamanote Line yang setiap 2,5 menit pada jam sibuk. Penumpang kereta di Tokyo tidak akan pernah memaksa untuk masuk ke dalam kereta (seperti di Jakarta), karena mereka tahu kereta berikutnya akan segera datang. Teman-teman bisa merencanakan perjalanan dengan kereta dengan Aplikasi Hyperdia.
4. Kereta berhenti di tempat akurat
Ketika menunggu kereta, perhatikan tanda di lantai. Biasanya ada tanda berbentuk langkah kaki sebagai tanda pintu kereta. Kita dapat berbaris dan menunggu kereta di belakang tanda tersebut. Biasanya area menunggu diberi batas dengan garis berwarna kuning. Jangan menunggu di tempat lain, karena kereta selalu berhenti di tempat yang ditentukan. Jangan juga menyela barisan, karena itu tindakan tidak sopan di Jepang.
5. Kereta beroperasi dari pagi hingga larut malam
Kereta di Tokyo tidak beroperasi 24 jam, namun banyak kereta yang mulai berjalan sejak jam 5 pagi hingga 1 malam hari. Yang terpenting silakan mengecek kembali jadwal kereta di Tokyo sebelumnya, supaya jangan sampai tidak bisa pulang karena kereta sudah berhenti. Untuk jadwal kereta, teman-teman bisa mengeceknya di website Hyperdia.
6. Hindari jam sibuk kereta di Tokyo
Seperti di Indonesia, ada jam-jam tertentu di mana orang pergi atau pulang kantor. Di jam-jam tersebut, kereta bakalan penuh dan desak-desakan. Jam sibuk kereta Tokyo berlangsung sejak 7 hingga 9 pagi, dan 6 hingga 8 malam, juga di jam-jam terakhir tengah malam. Buat teman-teman yang berlibur di Tokyo, lebih baik menghindari jam-jam tersebut dan berwisatalah dengan nyaman.
7. Ada berbagai macam jenis kereta
Ini yang menjadi perbedaan dengan kereta di Indonesia. Kebanyakan kereta KRL Jabodetabek adalah kereta lokal yang berhenti di semua stasiun, namun kereta di Tokyo memiliki beragam jenis seperti kereta semi ekspress, ekspress, dan limited ekspress. Kereta semi ekspress berhenti di lebih sedikit stasiun dibanding kereta lokal. Sementara kereta limited ekspress hanya berhenti di stasiun-stasiun besar saja. Jadi ketika hendak pergi ke objek wisata tujuan, perhatikan dulu nama stasiun terdekatnya. Naiklah kereta ekspress sehingga bisa lebih cepat sampai tujuan. Namun, jangan lupa untuk pindah dan naik kereta jenis lainnya kalau tidak mau terlewat. Jenis kereta dan stasiun perhentian bisa dilihat peta-peta jalur kereta di tiap stasiun.
Bingung dengan sistem kereta di Jepang? Coba Tour Guide Online!
8. Ada stasiun yang dekat namun berbeda nama
Banyak stasiun kereta di Tokyo yang memiliki nama berbeda padahal letaknya dekat. Misalnya saja stasiun Tokyo dan stasiun Nijubashi atau Stasiun Otemachi. Meskipun namanya berbeda, namun semuanya dapat ditempuh berjalan kaki dalam 5 menit. Ada pula stasiun Yurakucho dan Hibiya yang bisa ditempuh berjalan kaki. Jadi ketika hendak pergi ke objek wisata tujuan, siapkanlah informasi mengenai stasiun terdekat, dan jalur kereta yang diperlukan.
9. Perlu waktu untuk berpindah kereta
Meskipun letaknya dekat di peta, kebanyakan stasiun kereta di Tokyo berada di bawah tanah dengan jalur memutar atau memaksa kita untuk naik elevator terlebih dahulu. Untuk itulah, perlu waktu lebih sewaktu berpindah kereta dari satu jalur ke jalur lainnya. Berpindah di stasiun besar seperti Shinjuku atau Stasiun Tokyo bisa memakan waktu 5-10 menit. Apalagi jika jam sibuk di mana kita harus berdesak-desakan dengan penumpang lainnya. Persiapkan juga hal ini ketika ingin mengunjungi tempat wisata di Tokyo.
10. Perhatikan arah tujuan kereta
Kereta di Jepang selalu menghubungkan dua tempat misalnya saja gambar di bawah, kereta Keiyo line menghubungkan Tokyo ke Nishi Funabashi melewati Maihama (Tokyo Disneyland, Kaihin Makuhari dan Soga). Jadi, jika teman-teman misalnya ingin kembali ke Tokyo dari Tokyo Disneyland, ambil kereta ke arah Tokyo dan jangan ke arah sebaliknya.
Demikianlah 10 informasi penting mengenai kereta di Tokyo. Informasi ini juga berlaku bagi kereta-kereta di kota lain di Jepang. Semoga informasinya bermanfaat dan membantu perjalanan wisata Anda di Jepang! Salam dari info Jepang!
Baca juga: FAQ terlengkap Japan Rail Pass dan Perlukah membeli Suica dan Pasmo?
Sumber gambar : OiMax, tokyoform, eerkmans, tokyoform, tokyoform